Senin, 07 Januari 2013

Laporan KKL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan
     Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka. Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
            Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk menganalisa dunia kerja yang sebenarnya. Mata kuliah KKL adalah salah satu cara yang efektif untuk menghasilkan mahasiswa yang berkualitas sebab mahasiswa dituntut untuk mempelajari secara langsung mengenai dunia kerja yang sebenarnya, dan bagaimana mengaplikasikan teori ke dalam prakteknya.
Adapun mahasiswa yang menjalani Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah mahasiswa dari program S1 (Strata 1) yang tujuan awal pendidikannya adalah pribadi yang memiliki integritas tinggi, terbuka, dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan IPTEK, kesenian, dan masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya dan masalah yang dihadapi masyarakat.
     Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik diberikan kebebasan untuk melakukan KKL di instansi-instansi mana saja baik negeri maupun swasta, selama fungsi dan peran Humas dalam instansi tersebut berjalan dengan baik guna memperoleh praktek kerja yang matang sebagai Humas.
      Untuk mewujudkan hal diatas, maka penulis melaksanakan kuliah kerja lapangan di Divisi Humas POLRI Kebayoran – Jakarta Selatan, dengan jangka waktu kurang lebih satu bulan. Untuk mempraktekan teori yang di dapat selama kuliah kedalam dunia kerja nyata dan bertujuan untuk menganalisis berbagai fenomena yang terjadi untuk pembelajaran dan mempersiapkan diri agar dapat menjadi seorang humas yang baik setelah menyelesaikan pendidikan perkuliahan.
Alasan penulis memilih Divisi Humas POLRI sebagai tempat Kuliah Kerja Lapangan adalah untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan berhubungan dengan internal dan eksternal di Divisi Humas POLRI.

1.2       Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
1.      Agar mahasiswa mampu menerapkan teori, menganalisis kenyataan dan persoalan – persoalan secara praktis, serta dapat menyempurnakannya. Penguasaan ilmu, baik secara teoritika maupun praktika akan menentukan ketajaman mahasiswa dalam melihat gejala empiris dan menentukan masalah yang timbul, serta mampu menganalisisnya.
2.      Melatih kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap penyelesaian tugas/pekerjaan.
3.      Meningkatkan motivasi, inisiatif, dan prestasi mahasiswa dalam melaksanakan tugas/pekerjaan.

1.3       Manfaat Kuliah Kerja Lapangan
Manfaat yang penulis dapat selama pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Divisi Humas POLRI adalah sebagai berikut :
1.      Teoritis
Selama melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan, penulis dapat menerapkan teori seperti penulisan pesan kehumasan dan kegiatan kehumasan yang didapat selama perkuliahan secara langsung di tempat KKL.


2.      Praktis
Manfaat Kuliah Kerja Lapangan secara praktek yaitu penulis dapat mengetahui kegiatan – kegiatan rutin yang dilakukan Divisi Humas POLRI serta menambah pengalaman ketika ikut serta dalam kegiatan – kegiatan kehumasan.

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA


Maraknya narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan. Sebagai makhluk Tuhan yang kian dewasa, seharusnya kita senantiasa berfikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa khususnya. Kita harus memerangi kesia-siaan yang di akibatkan oleh narkoba.
I    Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
  1. a. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan
Tidak memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang tua dapat menyebabkan timbulkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Misalnya saja, orang tua yang terbilang sukses dalam berkarir tetepi kurang memberi perhatian kepada keluarga, adanya perselisihan di keluarga hingga mengalami kehancuran (Broken Home).
b.   Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.
Menurut teori Waddington, mengenai “develope mental land scape”, jika seorang anak di tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah penggunaan narkoba, maka  land scape (lingkungan) yang baik saat ini adalah lingkungan Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
  1. c. Kurangnya siraman agama
Untuk memerangi narkoba, upaya yang perlu di lakukan adalah       membangkitkan kesadaran beragama dan menginformasikan hal-hal yang positif dan bermanfaat kepada para remaja. Karena, pada zaman sekarang ini sangt sedikit para remaja yang sadar akan pentingnya siraman agama.
  1. d. Keinginan untuk sekadar mencoba
Keyakinan bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu penyebab penggunaan narkoba, karena sekali memakai narkoba maka mengalami ketagihan dan sulit untuk di hentikan. Maka dari itu, bila seseorang ingin terhindar dari narkoba, harus dapat menjauhkan dirinya dari hal-hal yang memungkinkan untuk mencoba dan bersentuhan dengan narkoba.
II.  Narkoba Yang Banyak Beredar Di Masyarakat.
Ada banyak jenis narkoba yang beredar di masyarakat yang banyak di salahgunakan oleh remaja, antara lain:
  • Ganja, di sebut juga dengan mariyuana, grass/rumput, pot, cannabis, joint, hashish, cimeng.
  • Heroin, di sebut juga dengan putaw, putih, PT, bedak, etep.
  • Morfin, yaitu narkoba yang di olah dari candu/opium yang mentah.
  • Kokain, di sebut juga dengan crack, coke, girl, lady.
  • Ekstasi, di sebut juga  dengan ineks, kancing.
  • Shabu-shabu, di sebut juga dengan es, ss, ubas, kristal, mecin.
  • Amphetamin, di sebut juga dengan speed.
#  Zat Hirup
Berbagai jenis bahan perekat yang di pasarkan sebagai bahan bangunan juga sering kali di salah gunakan untuk di hirup, antara lain: lem kayu (sejanis aica aibon), cat, thinner.
#  Obat Penenang, di sebut juga pil koplo
berbagai obat penenang dan obat tidur (anti-insomnia) juga sring di pakai oleh pecandu narkoba. Obat-obatan in masuk daftar G dan psikotropika, tetapi di perjualbelikan secara bebas di kios-kios kaki lima.
  1. a. Akibat Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Kesehatan.
Secara keseluruhan obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan pada sistem saraf manusia, juga pada organ-organ tubuh manusia. Narkoba juga akan mengakibatkan kcanduan/ketagihan kepada pemakainya dan apabila pemakaian di hentikan, dapat mengakibatkan kematian. Ciri-ciri kecanduan antara lain: kejang, sakit perut, badan gemetar, muntah-muntah, mata dan hidung berair, hilangnya nafsu makan dan hilangnya/berkurangnya berat badan.
  1. b. Akibat Penggunaan Narkoba Terhadap Lingkungan Di Masyarakat
Penggunaan narkoba dapat menghilangkan kesadaran pemakainya, menyebabkan paranoia (linglung), juga dapat membuat pemakainya menjadi ganas dan liar sehingga dapat mengganggu ketentraman di masyarakat.
Untuk mendapatkan barang-barang haram itu, di perlukan tidak sedikit biaya, sehingga dapat menimbulkan perbuatan-perbuatan kriminal seperti pencurian, perampasan ataupun pertengkaran dan tidak sedikit pula yang menimbulkan pembunuhan.
III  Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba
Ada banyak hal untuk mencegah penggunaan narkoba antara lain adalah:
  • membangkitkan kesadaran beragama, menginformasikan hal-hal positif dan bermanfaat.
  • Selektif dalam memilih teman.
  • Selektif dalam memilih makanan dan minuman.
  • Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat.
  • Membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mengingatkan.
  • Bila berhadapan dengan orang/teman yang mulai bersentuhan dengan narkoba, gunakan kasih sayang  untuk menariknya ke jalan hidup yang lebih sehat.
  • Mengetahui fakta-fakta tentang narkoba termasuk akibat-akibat yang di timbulkan oleh barang-barang haram tersebut.